Senin, 19 April 2010

SIFAT ALAM DAN BENCANA

Dulu guruku di SD mengajarkan musim hujan akan terjadi pada bulan Oktober sampai April. Dan memang benar yang terjadi demikian. Maka, ketika nama bulan berakhir dengan "ber" itu tanda bahwa musim hujan sudah dekat.

Desember dimengerti sebagai saat "gede-gede(nya) sumber (air), karena memang benar bahwa sumber air kita (sungai, sumur, bak penampung air) akan penuh dengan air hujan, bahkan meluap.

Januari dipahami sebagai "hujan turun tiap hari", begitu pula bulan Februari. Menjelang Imlek dan sesudah Imlek, biasanya hujan juga luar biasa, namun pada tahun ini, curah hujan amat kurang.

Kenyataan memang terjadi di mana-mana. Sampai saat ini bulan Januari dan Februari curah hujan kurang di banyak wilayah tanah air ini. Bahkan suhu udara bisa sampai 30 derajat celsius. Orang bilang, ini terjadi karena pengaruh pemanasan global. Suhu bumi telah meningkat akibat makin berkurangnya lapisan ozon.

Bulan ketiga tahun 2010 telah kita masuki. Curah hujan di daerah ini masih amat kurang, sementara di tempat lain ada bencana tanah longsor, banjir bahkan badai salju dan topan.

Keadaan alam telah sebagian besar berubah atau diubah oleh manusia, namun sifat alam tidak berubah. Manusia tidak bisa mengubah sifat alam. Misalnya, air itu akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, ia akan membuat segala sesuatu yang dilewati basah / menjadi lembek dll. Manusia tidak bisa mengubah sifat air menjadi: mengalir dari tempat rendah ke tempat yang tinggi, dan segala yang dilewati air menjadi kering.

Mengubah keadaan alam yang selaras dengan sifat alam, akan menghasilkan kebaikan, ketenteraman dan kemakmuran. Sebaliknya mengubah keadaan alam yang berlawanan dengan sifat alam, akan mendatangkan bencana.

Tidak ada komentar: