Selasa, 03 April 2012

DARI PADA HILANG ATAU DIBUANG

PEMBACA BLOG YANG BUDIMAN

SYALOOM....

Tulisan di bawah ini pernah penulis muat, di bagian samping blog KAME. cerita ini sudah lama ada di sana, dan kalau hilang atau dibuang, rasanya sayang sekali. Karena itu, tanpa mengurangi apa yang tertulis di sana, saya tampilkan kembali di sini. Siapa tahu, pada suatu hari catatan sejarah ini akan berguna bagi anak cucu kita.

Inilah dia, kedua artikel atau cerita itu:

Anak Marind Magang Di Perusahaan Multi Nasional

Merauke, Arafura, - Sebanyak 5 orang anak asli Marind, Kabupaten Merauke, Minggu (8/1) diberangkatkan ke Jakarta, untuk mengikuti program pemagangan di perusahaan Multi Nasional yakni PT Panasonic Gobel. Para peserta diseleksi dari kampung-kampung lokal di wilayah perbatasan.

Mereka ini adalah gelombang ke dua untuk program tahun 2012, karena sebelumnya tanggal 26 Desember 2011 telah diberangkatkan lima orang anak untuk magang di PT. Krakatau Steel. Jadi untuk tahun ini, direncanakan ada 20 anak yang akan dimagangkan di empat perusahaan, yakni PT. United Tractor dan PT. Kubota Indonesia.
Plt. Sekda Kabupaten Merauke, Drs. Daniel Pauta, dalam arahannya dihadapan para peserta di Bandara Mopah Merauke mengatakan, program ini adalah upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja khususnya yang ada di Kabupaten Merauke. Sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai kopetensi yang mereka miliki.

Ia berharap, mereka yang dikirim ini dapat menjaga diri dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, serta bisa langsung bekerja dimana mereka dimagangkan. Pengiriman ini adalah yang kesekian kalinya, karena beberapa tahun sebelumnya juga dilakukan. Dan anak-anak Merauke yang dikirim praktis tidak ada yang kembali, karena mereka sudah langsung direkrut oleh perusahaan-perusahaan besar di Pulau Jawa.
“Di sini bukan kami membatasi pengiriman, tetapi yang paling penting adalah seleksi yang ketat, terutama menyangkut kesehatan, ”ujar Sekda.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Merauke, Oktovianus Kaize, mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kabupaten Merauke. Sehingga diharapkan mereka yang dikirim untuk magang di perusahaan multi nasional ini, ke depan bisa menjadi tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

“Melalui program ini, ke depan kami harap ketika ada investor yang datang, kami sudah siap dengan sumber daya manusia, “katanya. Acara pelepasan dilakukan secara singkat dan para peserta didampingi langsung oleh Kepala UPTD LKK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Merauke, Supardi, S.Sos, serta sejumlah orang tua dan kerabat dari peserta yang turut hadir untuk mengantar keberangkatan mereka.



Merauke, Arafura, - Sehubungan dengan tugas akhir sekolah, siswa-siswi kelas XII IPA 1-4 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Merauke, Sabtu (14/1) menggelar pameran lukisan dengan tema ‘dunia penuh warna’.

Kepala Sekolah SMA Negeri I Merauke, Dra. Maria Goretti Letsoin, M.Pd, dalam arahannya mengatakan, merupakan kebahagiaan dalam sebuah lembaga pendidikan ketika melihat hasil dari anak-anak didiknya mampu untuk berkarya. Salah satunya dengan cara memperlihatkan ketrampilan sesuai bakat dan talenta mereka.

Salah satu yang dihasilkan lewat karya anak-anak dalam lembaga SMAN I Merauke adalah hasil lukisan. Melalui kegiatan ini sekolah memberikan apresiasi tertinggi kepada para siswa yang sudah menghasilkan karya terbaik mereka. Dan tentunya apresiasi diberikan juga kepada para guru yang telah mencoba untuk mendampingi anak didiknya. Dengan cara mengenal diri anak didiknya, mengenal talenta dan kemampuan mereka, nyata bahwa apa yang dimiliki para siswa itu sangat berarti.

“Ketika kita mulai untuk melakukan sesuatu tindakan yang melahirkan karya, sesungguhnya kita tidak perlu menunggu waktu dan tidak perlu menunggu orang lain untuk melakukannya. Kita bisa mulai dari diri sendiri,”ujarnya.

Apresiasi yang tinggi diberikan kepada para siswa karena hasil karya ini adalah hasil karya murni.Mereka mampu melahirkan karya lukisan ini. Adapun tema yang diangkat dalam pameran ini ‘dunia penuh warna. Hal ini mau menggambarkan bahwa dunia anak-anakku memang dunia penuh warna.

“Dari sekian banyak warna itu kalian juga harus mampu memberi keindahan dalam memadukan warna. Tidak perlu ada warna yang dihapus, tetapi dipadukan dengan warna yang lain. Hal ini berarti bahwa dunia kalian adalah dunia tempat kalian mencari dan melihat mana yang terbaik untuk kalian,”ungkapnya.

Ia berharap kepada para peserta didik, pameran lukisan ini bisa menambah motivasi terutama . “Kalian mempunyai sesuatu dalam diri yang harus kalian gali terus menerus, tampilkan itu lahirkan karya-karya baru jangan pernah putus asa. Tidak ada sesuatu yang jelek dari sebuah karya yang dilahirkan, dan saya berpesan untuk kedepan bakat ini jangan terhenti sampai disini namun terus dikembangkan,”tukasnya.

Sedangkan kepada para guru pendamping, Ia meminta ke depan lebih melihat lagi mana hal-hal yang perlu digali dari anak-anak yang ada di sekolah ini. Disampaikan pula bahwa ketika anak-anak kita sudah berkarya, orang tua mestinya berbangga hati karena melihat anak-anak mereka telah berhasil melahirkan karya-karya ini.

“Lihatlah kemampuan dan talenta mereka dan kembangkan itu di dalam dunia yang lebih tinggi lagi. Akhirnya, kita pasti sukses kalau kita mulai merangkai itu dari sini dan ke depan kita bisa meraih yang terbaik,” pungkasnya.

Senin, 09 Januari 2012

PERKAWINAN

PERKAWINAN atau PERNIKAHAN adalah suatu tindakan atas komitmen untuk hidup bersama, antara 1 laki-laki dan 1 perempuan, untuk seumur hidup, yang dinyatakan secara resmi di hadapan 2 saksi, petugas pencatatan dan pemimpin agama.

Perkawinan bersifat sosial, artinya melibatkan banyak pihak: orangtua dari kedua belah pihak, kakak dan adik kandung, saudara sepupu, keluarga semenda dll. Karena itu, ketika perkawinan dilangsungkan mereka juga turut ambil bagian dalam peristiwa penting itu.

Tujuan perkawinan itu ada 4 yaitu 1) mendapatkan kebahagiaan hidup bagi suami istri. Itulah sebabnya masing-masing berusaha dan berkorban untuk membahagiakan pasangannya. Masing-masing berusaha untuk meninggalkan kepentingan sendiri, kemauannya sendiri dan perasaan sendiri, dan dengan penuh kerelaan menyesuaikan dan mendialogkan dengan pasangannya: apa yang terbaik untuk mereka berdua. Kebiasaan untuk memutuskan segalanya sendirian, kini berubah. Banyak hal harus dirundingkan lebih dahulu dengan pasangannya, baru kemudian diambil keputusan.

2) kebahagiaan anak-anak. Anak-anak adalah buah cinta kasih mereka. Maka, mereka berkewajiban memelihara dan mendidik mereka agar menjadi manusia yang sehat, berkepribadian baik dan matang, serta kelak mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka sejak kecil perlu mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang cukup agar hidup mereka berani menghadapi situasi, realita dan tantangan kehidupan ini dengan penuh percaya diri dan tulus-ikhlas.

3) kebaikan dan ketenteraman hidup bersama masyarakat. Manusia tidak bisa hidup sendirian. Masyarakat merupakan guru kehidupan yang baik. Anak-anak sejak kecil belajar banyak akan apa saja yang terjadi di masyarakat. Di sisi lain, anak-anak yang mendapatkan pembekalan yang baik, diharapkan akan bisa berperan untuk membawa perubahan dan perkembangan ke arah kehidupan yang lebih sejahtera dan makmur. Anak-anak yagn sejak kecil kurang mendapatkan perhatian, latihan dan pembinaan dari orangtua dan masyarakat, bisa / cenderung menjadi orang-orang yang sulit diatur dan keras kepala.

4) kebaikan dalam kehidupan keimanan. Orangtua yang mendidik anak-anaknya dengan baik, merupakan kekuatan dan modal besar bagi lahirnya masyarakat yang bahagia dan sejahtera. Rasa dan pengalaman bersyukur kepada Tuhan yang mempunyai dunia ini, dan menyelenggarakan kehidupan manusia, merupakan hal penting yang perlu ditanamkan ke batin anak-anak. Kedekatan dengan Allah merupakan kekuatan dan pengakuan bahwa Allah tetap hadir dan bekerja melalui diri manusia, sampai saat ini.

Dari uraian tadi, menjadi nyata bahwa perkawinan mengandung nilai-nilai dan tujuan yang sungguh luhur dan mulia. Hal-hal yang nampaknya sederhana, namun bila diperhatikan dan dihidupi dengan baik dan setia, akan besar pengaruhnya bagi kehidupan pribadi, masyarakat dan kerukunan umat beragama.

Jumah orang yang menikah amat banyak. Sebagian besar warga masyarakat adalah orang-orang yang menikah. Maka, bila ada banyak keluarga yang dapat dengan aktif dan ketulusan turut membina kehidupan dan kerukunan masyarakat, betapa indahnya dunia ini. Melalui mereka, berkat Allah tercurah di mana-mana.