Jumat, 17 Desember 2010

SEMUA ADA WAKTUNYA

Tulisan ini pernah dimuat di blog ini, namun dimuat di sini, dengan komentar ini:

Semua ada waktunya, ada batasnya. Jabatan itu bukan milik pribadi dan untuk selamanya. Jabatan publik dipercayakan kepada orang tertentu, untuk jangka waktu tertentu. Pada suatu hari, jabatan itu akan diserahkan kepada orang lain. Karena itu, sang pemimpin dipanggil untuk melayani masyarakat, mengkader penggantinya dan mempersiapkan diri untuk turun tahta, dan menyerahkan tongkat estafet itu kepada penggantinya dengan penuh kelegaan.

Apa yang pernah saya tulis ini, saya sampaikan sekali lagi di sini:

BUPATI GEBZE MENGAKHIRI MASA PENGABDIANNYA

Tepat tanggal 23 Agustus 2010, Bupati Merauke Yohanes Gluba Gebze dan wakilnya Waryoto mengakhiri masa pengabdiannya setelah memimpin masyarakat selama 2005-2010. Itulah pengabdian beliau pada periode kedua.

Bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan tersebut, digelar apel bersama dengan para PNS dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dilaksanakan di Lapangan Kantor Kabupaten Merauke. Apel ini sekaligus merupakan pelepasan tugas bagi Bupati dan Wakil Bupati.

Bupati dalam amanat terakhirnya mengatakan setelah 10 tahun pengabdiannya dalam memimpin daerah ini, tidak dapat dipungkiri bahwa ada perbagai perubahan dan kemajuan bagi masyarakat. Namun di sisi lain, masih ada banyak sektor yangmembutuhkan penanganan lebih lanjut, sesuai dengan regulasi selama masa kepemimpinan bersama wakil bupati selama tahun 2005 - 2010.

"Berangkat dari hal tersebut, sudah menjadi komitmen bahwa pengabdiannya akan tetap dikedepankan meski sebagai warga masyarakat dan bukan lagi sebagai pemimpin" (Arafura News, Selasa 24 Agustus 2010).

Terima kasih banyak kami haturkan kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati atas segala jasa dan pengabdian selama 5 tahun memimpin masyarakat Merauke.

Selama 5 tahun anda berdua telah menyalurkan rahmat dan karunia Allah kepada masyarakat di daerah ini pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.